Selasa, 30 Maret 2021

Menjadi Seorang Investor

Perkenalkan, nama saya Okto Pendar W. Penulis blog ini, saat ini saya masih aktif bekerja di salah satu Bank Pembangunan Daerah di Indonesia. Sekarang saya telah bekerja kurang lebih 5 tahun.

Ada satu hal yang ingin saya bahas pada malam ini, mungkin tidak terlalu menarik dan telah banyak juga artikel yang membahas tentang ini yaitu bagaimana menjadi seorang investor terbaik versi saya sendiri.

Mudah-mudahan pembaca setia maupun yang sekedar mampir mendapatkan ide-ide atau inspirasi baru setelah membaca artikel ini.

Pertama, saya ingin bercerita sedikit mengenai pencapaian saya setelah saya memahami arti investor. Bagi saya investor adalah orang yang selalu melakukan hal yang positif, memperkirakan atau merencanakan masa depannya sendiri, serta berkomitmen sampai dia benar-benar selesai dengan urusan dunia. Namun tetap didalam proses tersebut harus tetap diiringi dengan keseimbangan agama.

Sekedar gambaran kehidupan saya, pada awal tahun 2016 setelah lulus kuliah saya mendapatkan pekerjaan di salah satu Bank Daerah di kota saya. Dari awalnya selalu menjadi beban orangtua namun setelah saya bekerja sangat lah berbeda. Saya mampu membiayai kehidupan saya sendiri dan membeli apa yang saya inginkan. Itu berlangsung cukup lama sekitar 2 tahun bekerja. Tak ada tabungan yang saya simpan, semua habis tak bersisa. Saya hanya memikirkan kesenangan sesaat.

Namun di tengah perjalanan meniti karir tersebut, ada momentum ketika saya yang hobinya membaca buku tersadar bahwa saya memiliki tujuan lain dalam hidup dan mungkin itu motivasi terbesar saya. Buku yang saya baca berisi tentang bagaimana menjadi seorang Milyarder. Namun itu saya ganti dengan pemahaman saya bahwa saya ingin menjadi Investor sesuai empat kuadran yaitu kuadran I (Investor). Mungkin di artikel ini saya tidak akan ceritakan secara jelas.

Kembali ke beberapa pencapaian saya, di umur 25 tahun saya telah mampu membeli aset rumah dengan KPR selama 8 tahun, membeli mobil secara tunai, membeli motor, dan membeli aset tanah di pinggir jalan seluas 2 hektar. Mungkin ditambah hobi saya mengoleksi barang-barang cukup mewah/branded.

Awalnya memang saya terkesan tidak ada tabungan yang saya simpan, beberapa aset juga masih saya peroleh secara kredit. Namun, disinilah kita mampu mencicil dan menabung di sektor properti menurut saya. Dari sini lah yang menginspirasi saya untuk berbisnis di bidang properti. Saya juga memiliki beberapa bisnis di bidang perdagangan seperti walet, kopi, dan makanan laut. Semua usaha saya saya jalankan secara tradisional dan belum terorganisir dengan baik namun tetap disetiap tahun nya saya akan berkomitmen untuk mengembangkan usaha saya.

Bila menurut anda pencapaian saya masih belum luar biasa, tidak menghalangi saya untuk berbagi cerita kepada saudara-saudara kita yang belum semangat untuk mempersiapkan masa depan mereka.

Bagi saya, langkah-langkah yang saya lakukan selama ini yaitu:

1. Doa Orangtua

Bila kita termasuk anak yang sangat disayang oleh kedua orangtua maka beruntunglah anda. Tidak semua anak mendapatkan itu. Saya termasuk anak cukup manja namun orang tua saya tetap menyayangi saya. Doa orangtua bagi saya adalah anugerah dari sang Pencipta. Saya selalu berdoa untuk kedua orangtua saya. Itulah hal yang bisa saya berikan kepada mereka. Doa mereka lah yang mengantarkan kita sampai sukses walaupun kita telah berumah tangga sekalipun. Ingat lah kebaikan orangtua mu, apalabila kamu belum mampu membahagiakannya maka sangat sulit untukmu untuk bahagia.

2. Konsisten

Bila kamu membentuk karaktermu dengan pribadi yang hemat itu adalah sesuatu yang istimewa. Tidak semua orang mampu untuk menghemat sebagian gaji atau rezeki yang dia dapatkan. Disini saya membahas bagaiamana dirimu konsisten untuk berhemat, berapapun hasil yang kamu dapatkan kamu harus memulainya dari hal kecil. Bila kamu telah konsisten maka tak sulit bagimu untuk membiasakan hal tersebut. Disini, kamu telah mampu menunda kesenangan sesaatmu untuk masa depanmu kelak. Memang di tengah perjalanan kamu akan menemui kejenuhan karena apalbila pendapatanmu tidak terlalu besar maka kamu dituntut untuk lebih sabar lagi demi tujuan yang ingin dicapai. Apabila karaktermu itu orang yang mempunyai sifat boros maka kamu pun jangan berkecil hati karena disini terlihat bahwa kamu memiliki sifat yang tidak terlalu suka zona nyaman. Di beberapa waktu, kamu akan menghabiskan pendapatanmu tersebut. Saya hanya bisa menyarankan bahwa ketika kamu melakukan itu kamu harus tahu dan memikirkan matang-matang apakah itu bernilai investasi dan produktif di kemudian hari. Sehingga apabila kamu konsisten dengan hal tersebut maka pendapatanmu akan ikut bertambah dengan ada nya investasi untuk diri pribadi, instrumen finansial, dan aset produktifmu.

Mungkin tips selanjutnya akan saya bahas di artikel selanjutnya..

Jangan lupa tinggalkan komentarnya, terima kasih...




Baca Juga Artikel Menarik Lainnya :