BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Istilah
organisasi sering kita dengar bahkan dari tingkat sekolah menengah
pertama (SMP) sudah di kenalkan dengan organisasi OSIS bahkan di
kehidupan bermasyarakat semacam arisan ibu2, suatu organisasi pasti
banyak memiliki visi dan misi. dan berbeda-beda dengan setiap organisasi
lainnya karena setiap organisasi memiliki tujuan masing. dari beberapa
artikel yang saya baca dapat disimpulkan pengertian organisasi adalah :
organisasi merupakan suatu system atau perkumpulan yang disusun dalam
kelompok, untuk bekerja sama mencapai suatu tujuan bersama.
Sejak jaman dahulu sudah ada organisasi Contoh sejarah timbulnya organisasi di indonesia pada jaman perjuangan :
1) Trikoro Dharmo/Jong Java Gerakan pemuda Indonesia.
2) Indiche Parthie
3) Darul Islam
4) Nahdlatul Ulama
5) Muhammadiyah, dan masih banyak lagi.
Dewasa
ini banyak bentuk organisasi di masyarakat, misalnya negara, partai
politik, perkumpulan masyarakat, bahkan bentuk organisasi yang paling
kecil yaitu keluarga dan lain sebagainya. Kata organisasi mempunyai dua
pengertian umum, yaitu sebagai suatu lembaga atau fungsional, seperti
perguruan tinggi, rumah sakit, perwakilan pemerintah, perwakilan dagang,
perkumpulan olah raga dan lain sebagainya, lainnya sebagai proses
pengorganisasian pengalokasian dan penugasan para anggotanya untuk
mencapai tujuan yang efektif.
Dalam
bab ini akan dibahas mengenai organisasi, wewenang delegasi, koordinasi
dan tentang manajemen, serta penyusunan personalia.
1.2 Landasan Teori
v Definisi Organisasi (Organization)
Pengorganisasian
(organizing) merupakan proses penyusunan anggota dalam bentuk struktur
organisasi untuk mencapai tujuan organisasi dengan sumber daya yang
dimiliki dan lingkungan yang melingkupinya baik intern maupun ekstern.
Dua aspek utama dalam organisasi yaitu departementasi dan pembagian
kerja yang merupakan dasar proses pengorganisasian.
Macam-macam pengertian organisasi :
1. James D. Mooney mengatakan “Organisasi yaitu bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama,
“ sedang Chester I. Bernard memberikan pengertian organisasi yaitu
suatu system aktivitas kerjasama yang dilakukan oleh dua orang atau
lebih.
2. James L. Gibson c.s., sebagaimana yang dikutip oleh Winardi, berpendapat bahwa:
“…organisasi-organisasi
merupakan entitas-entitas yang memungkinkan masyarakat mencapai
hasil-hasil tertentu, yang tidak mungkin dilaksanakan oleh
individu-individu yang bertidak secara sendiri”.
3. Jhon D. Millet
Organisasi
adalah sebagai kerangka struktur dimana pekerjaan dari beberapa orang
diselengarakan untuk mewujudkan suatu tujuan bersama.
4. Chester L Bernard
Organisasi
adalah suatu sistem tentang aktifitas kerjasama dua orang atau lebih
dari sesuatu yang tidak berwujud dan tidak padang bulu, yang sebagian
besar bagian silaturahmi.
5. Stoner
mengatakan bahwa organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang
melalui mana orang-orang di bawah pengarahan atasan mengejar tujuan
bersama
6. Stephen
P. Robbins menyatakan bahwa Organisasi adalah kesatuan (entity) sosial
yang dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif
dapat diidentifikasi, yang bekerja atas dasar yang relatif terus menerus
untuk mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok tujuan.
Organisasi
merupakan proses untuk merancang struktur formal, mengelompokkan dan
mengatur serta membagi tugas diantara para anggota untuk mencapai
tujuan.
Jadi organisasi dapat didefinisikan sebagai berikut :
1. Organisasi dalam arti badan yaitu suatu wadah atau tempat sekelompok orang yang bekerja sama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
2. Organisasi
dalam arti bagan yaitu gambaran skematis tentang hubungan kerjasama
dari orang-orang yang terlibat dalam organisasi untuk mencapai tujuan
bersama.
Unsur-unsur dasar yang membentuk organisasi yaitu :
1. Adanya tujuan bersama
2. Adanya kerjasama dua orang atau lebih
3. Adanya pembagian tugas
4. Adanya kehendak untuk bekerja sama
1.3 Rumusan Masalah
1. Pengertian Organisasi
2. Struktur Organisasi
3. Bentuk-bentuk organisasi
4. Macam-macam Organisasi
1.4 Tujuan Penulisan
1. Mengetahui pengertian dari organisasi
2. Mengetahui Struktur Organisasi
3. Bisa membedakan Bentuk-bentuk organisasi
4. Mengetahui macam-macam organisasi
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengorganisasian dan Organisasi
Organisasi (organization) dan pengorganisasion (organizing) memiliki hubungan yang erat dengan manajemen. Organisasi
merupakan alat dan wadah atau tempat manager, karyawan atau sekelompok
orang melakukan kegiatan-kegiatannya untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.
Pengorganisasian
adalah proses kegiatan penyusunan anggota dalam bentuk struktur
organisasi sesuai dengan tujuan-tujuan, sumber-sumber, dan
lingkungannya. Pengorganisasian merupakan salah satu fungsi organik dari
manajemen dan ditempatkan sebagai fungsi kedua setelah perencanaan
(planning). Dengan demikian, antara organisasi dan pengorganisasian
memiliki pengertian yang berbeda.
2.2 Struktur Organisasi
Struktur
Organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian serta
posisi yang ada pada suatu organisasi atau perusahaan dalam menjalankan
kegiatan operasional untuk mencapai tujuan. Dan bisa didefinisikan
sebagai mekanisme-mekanisme formal organisasi diolah. Struktur
Organisasi menggambarkan dengan jelas pemisahan kegiatan pekerjaan
antara yang satu dengan yang lain dan bagaimana hubungan aktivitas dan
fungsi dibatasi. Dalam struktur organisasi yang baik harus menjelaskan
hubungan wewenang siapa melapor kepada siapa.
Struktur
ini terdiri dari unsur spesialisasi kerja, standarisasi, koordinasi,
sentralisasi atau desentralisasi dalam pembuatan keputusan dan ukuran
satuan kerja.
Faktor-faktor yang menentukan perancangan struktur organisasi yaitu :
1. Strategi organisasi pencapaian tujuan.
2. Perbedaan teknologi yang digunakan untuk memproduksi output akan membedakan bentuk struktur organisasi.
3. Kemampuan
dan cara berpikir para anggota serta kebutuhan mereka juga lingkungan
sekitarnya perlu dipertimbangkan dalam penyusunan struktur perusahaan.
4. Besarnya organisasi dan satuan kerjanya mempengaruhi struktur organisasi.
Unsur-unsur struktur organisasi terdiri dari :
1. Spesialisasi kegiatan
2. Koordinasi kegiatan
3. Standarisasi kegiatan
4. Sentralisasi dan desentralisasi pembuatan keputusan
5. Ukuran satuan kerja
2.3 Bentuk-bentuk Organisasi
Bagan organisasi memperlihatkan tentang susunan fungsi-fungsi dan departementasi yang menunjukkan hubungan kerja sama.
Bagan ini menggambarkan lima aspek utama suatu struktur organisasi, yaitu :
1. Pembagian kerja
2. Rantai perintah
3. Tipe pekerjaan yang dilaksanakan
4. Pengelompokan segmen-segmen pekerjaan
5. Tingkatan manajemen
Adapun cara penggambaran bagan struktur organisasi menurut Henry G. Hodges dapat digambarkan sebagai berikut :
1. Bentuk Piramidal
2. Bentuk Vertikal
3. Bentuk Horisontal
4. Bentuk Melingkar
2.4 Bentuk-bentuk organisasi dapat dibedakan atas :
1. Organisasi Garis
Merupakan
bentuk organisasi tertua dan paling sederhana, diciptakan oleh Henry
Fayol. Ciri-ciri bentuk organisasi ini yaitu organisasinya masih kecil,
jumlah karyawan sedikit dan saling mengenal serta spesialisasi kerja
belum tinggi.
Kebaikannya :
a. Kesatuan komando terjamin sepenuhnya karena pimpinan berada pada satu tangan.
b. Garis komando berjalan secara tegas, karena pimpinan berhubungan langsung dengan bawahan.
c. Proses pengambilan keputusan cepat.
d. Karyawan yang memiliki kecakapan yang tinggi serta yang rendah dapat segera diketahui, juga karyawan yang rajin dan malas.
e. Rasa solidaritas tinggi.
Kelemahannya :
a. Seluruh
organisasi tergantung pada satu orang saja, apabila dia tidak mampu
melaksanakan tugas maka seluruh organisasi akan terancam kehancuran.
b. Adanya kecenderungan pimpinan bertindak secara otokratis.
c. Kesempatan karyawan untuk berkembang terbatas.
2. Organisasi Garis dan Staf
Dianut
oleh organisasi besar, daerah kerjanya luas dan mempunyai bidang tugas
yang beraneka ragam serta rumit dan jumlah karyawannya banyak. Staf
yaitu orang yang ahli dalam bidang tertentu tugasnya memberi nasihat dan
saran dalam bidang kepada pejabat pimpinan di dalam organisasi.
Kebaikannya :
a. Dapat digunakan dalam organisasi yang besar maupun kecil, serta apapun tujuan perusahaan.
b. Terdapatnya pembagian tugas antara pimpinan dengan pelaksana sebagai akibat adaya staf ahli.
c. Bakat yang berbeda yang dimiliki oleh setiap karyawan dapat ditentukan menjadi suatu spesiali-sasi.
d. Prinsip penempatan orang yang tepat pada posisi yang tepat pula.
e. Pengambilan keputusan dapat cepat walaupun banyak orang yang diajak berkonsultasi, karena pimpinan masih dalam satu tangan.
f. Koordinasi lebih baik karena adanya pembagian tugas yang terperinci.
g. Semangat kerja bertambah besar karena pekerjaannya disesuaikan dengan bakat dan kemampuan yang dimiliki.
Kelemahannya :
a. Rasa solidaritas menjadi berkurang, karena karyawan menjadi tidak saling mengenal.
b. Perintah-perintah
menjadi kabur dengan nasehat dari staf, karena atasan dengan staf dapat
terjadi adanya perintah sendiri-sendiri padahal kewenangannya berbeda.
c. Kesatuan komando berkurang.
d. Koordinasi kurang baik pada tingkat staf dapat mengakibatkan adanya hambatan pelaksanaan tugas.
3. Organisasi Fungsional
Organisasi
yang disusun atas dasar yang harus dilaksanakan. Organisasi ini dipakai
pada perusahaan yang pembagian tugasnya dapat dibedakan dengan jelas.
Kebaikannya :
a. Pembidangan tugas menjadi lebih jelas.
b. Spesialisasi karyawan lebih efektif dan dikembangkan.
c. Solidaritas kerja, semangat kerja karyawan tinggi.
d. Koordinasi berjalan lancar dan tertib.
Kelemahannya :
a. Karyawan terlalu memperhatikan bidang spesialisasi sendiri saja
b. Koordinasi menyeluruh sukar dilaksanakan.
c. Menimbulkan rasa kelompok yang sangat sempit dari bagian yang sama sehingga sering timbul konflik.
4. Organisasi Panitia
Organisasi dibentuk hanya untuk sementara waktu saja, setelah tugas selesai maka selesailah organisasi tersebut.
Kebaikannya :
a. Segala keputusan dipertimbangkan masak-masak dalam pembahasan yang dalam dan terperinci.
b. Kemungkinan pimpinan bertindak otoriter sangat kecil.
c. Koordinasi kerja telah dibahas oleh suatu team.
Kelemahannya :
a. Proses pengambilan keputusan memerlukan diskusi yang berlarut-larut yang menghambat pelaksanaan tugas.
b. Tanggung jawabnya tidak jelas, karena tanggung jawabnya sama.
c. Kreatifitas karyawan terhambat dan sukar untuk dikembangkan, karena faktor kreatifitas lebih dipentingkan.
2.5 Macam – Macam Organisasi
1. Democratic Decentralized (DD)
Tidak
memiliki pemimpin yang permanen. Koordinator dipilih untuk menangani
suatu tugas yang harus diselesaikan. Koordinator pun bisa
berubah/diganti bila ada perubahan dalam pekerjaan (task). Keputusan
yang dibuat harus berdasarkan konsensus kelompok, bukan hanya wewenang
satu orang saja.
Komunikasi
sangatlah penting karena setiap individu harus benar-benar paham akan
segala sesuatu yang harus ditangani / dikerjakan. Sifat komunikasi antar
anggota di sini adalah komunikasi horizontal, karena tidak ada istilah
pimpinan dan bawahan dalam bentuk organisasi ini.
2. Controlled Decentralized (CD)
Memiliki
satu pemimpin utama yang menangani dan mengkoordinir tugas-tugas utama.
Terdapat pemimpin-pemimpin sekunder yang dipilih pemimpin utama untuk
mengkoordinir dan menangani sub-sub tugas yang dibagi berdasarkan
kebijakan pemimpin utama. Pemimpin sekunder ini menjadi koordinator
dalam sub-sub group yang dibentuk berdasarkan pembagian tugas.
Pengambilan
keputusan dilakukan secara bersama-sama antar anggota dalam
masing-masing sub group. Sedangkan pengambilan keputusan antar group
diputuskan oleh pemimpin utama. Komunikasi juga tetap diperlukan dalam
satu sub group. Komunikasi dilakukan secara horizontal antar anggota
dalam satu sub group. Tetapi terjadi komunikasi vertikal antara sub-sub
kelompok dengan pemimpin utama tim.
3. Controlled Centralized (CC)
Hanya
ada pimpinan utama tim di sini, semua tugas dikoordinir dan ditangani
langsung oleh pimpinan utama. Semua pengambilan keputusan terhadap suatu
masalah berada di tangan pimpinan utama.
Pimpinan
utama ini pula yang menentukan anggota kelompok mana yang harus bekerja
dan tidak bekerja. Semua komunikasi tim harus melalui pimpinan utama.
Karena itu sifat komunikasi dalam bentuk organisasi ini hanya bersifat
vertikal.
2.6 Organisasi Formal dan Informal
Ragam
arti organisasi banyak sekali seperti organisasi statis, organisasi
dinamis, organisasi formal, organisasi informal, organisasi tunggal,
organisasi jamak, organisasi daerah, organisasi regional, organisasi
negara, organisasi internasional dan lain sebagainya. Ada beberapa saja
yang akan dibahas di sini, yaitu :
· Organisasi Statis :
Yaitu gambaran skematis hubungan-hubungan kerjasama yang terdapat dalam organisasi untuk mencapai suatu tujuan.
· Organisasi Dinamis :
Yaitu
kegiatan yang berhubungan dengan usaha merencanakan skema organisasi,
mengadakan departementasi dan menetapkan wewenang, tugas dan tanggung
jawab.
· Organisasi Formal :
Yaitu
sistem kerjasama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih yang
dikoordinir untuk mencapai suatu tujuan yang ditetapkan secara rasional.
· Organisasi Informal :
Yaitu
kerjasama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih yang tidak
dikoordinir untuk mencapai tujuan yang disadari tapi akhirnya mempunyai
tujuan bersama, dimana kedudukan dan fungsi-fungsi yang dilakukan tampak
kabur.
2.7 Departementasi (Departementation)
Efesiensi
kerja tergantung kepada keberhasilan integrasi satuan-satuan yang
bermacam-macam dalam organisasi. Proses penentuan cara bagaimana
kegiatan dikelompokkan disebutkan departementasi.
Macam bentuk departementasi yaitu :
1. Departementasi Fungsional
Mengelompokkan
fungsi yang sama atau kegiatan sejenis untuk membentuk satuan
organisasi. Ini merupakan bentuk organisasi yang paling umum dan bentuk
dasar departementasi.
Kebaikannya :
a. Pendekatan ini menjaga kekuasaan dan kedudukan fungsi-fungsi utama
b. Menciptakan efisiensi melalui spesialisasi
c. Memusatkan keahlian organisasi
d. Memungkinkan pengawasan mana-jemen puncak terhadap fungsi-fungsi yang ada dalam organisasi.
Kelemahannya :
a. Menciptakan konflik antar fungsi
b. Adanya kemacetan pelaksanaan tugas
c. Umpan balik yang lambat
d. Memusatkan pada kepentingan tugasnya
e. Para anggota berpandangan lebih sempit serta kurang inovatif.
2. Departemen Devisional
Dengan
membagi divisi-divisi atas dasar produk, wilayah, langganan, dan
proses, dimana tiap divisi merancang, memproduksi dan memasarkan
produknya sendiri.
a. Struktur organisasi divisional atas dasar produk
Setiap
departementasi bertanggung jawab atas suatu produk yang berhubungan.
Struktur ini dipakai bila teknologi pemrosesan dan metode pemasaran
sangat berbeda.
b. Struktur organisasi divisional atas dasar wilayah.
Pengelompokkan
kegiatan atas dasar tempat dimana operasi berlokasi atau menjalankan
usahanya. Faktor yang menjadi pertimbangan adalah bahan baku, tenaga
kerja, pemasaran, transportasi dan lain sebagainya.
c. Struktur organisasi divisional atas dasar langganan
Pengelompokkan kegiatan yang dipusatkan pada penggunaan produk, terutama dalam kegiatan pengelompokkan penjualan, pelayanan.
2.8 Koordinasi (Coordination)
Untuk
melihat kemampuan seorang manajer dalam memimpin dan melakukan
koordinasi dilihat dari besar kecilnya jumlah bawahan yang ada dalam
tanggung jawabnya, yang dikenal sebagai rentang manajemen. Koordinasi
didefinisikan sebagai proses penyatuan tujuan-tujuan perusahaan dan
kegiatan pada tingkat satu satuan yang terpisah dalam suatu organisasi
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu. Koordinasi
dibutuhkan sekali oleh para karyawannya, sebab tanpa ini setiap karyawan
tidak mempunyai pegangan mana yang harus diikuti, yang akhirnya akan
merugikan organisasi itu sendiri.
1. Pedoman Koordinasi :
a. Koordinasi
harus terpusat, sehingga ada unsur pengendalian guna menghindari tiap
bagian bergerak sendiri-sendiri yang merupakan kodrat yang telah ada
dalam setiap bagian, ingat bahwa organisasi merupakan kumpulan dari
orang-orang yang punya kebutuhan dan keinginan berbeda.
b. Koordinasi harus terpadu, keterpaduan pekerjaan menunjukkan keadaan yang saling mengisi dan memberi.
c. Koordinasi
harus berkesinambungan, yaitu rangkaian kegiatan yang saling
menyambung, selalu terjadi, selalu diusahakan dan selalu ditegaskan
adanya keterkaitan dengan kegiatan sebelumnya.
d. Koordinasi
harus menggunakan pendekatan multi instansional, dengan ujud saling
memberikan informasi yang relevan untuk menghindarkan saling tumpang
tindih tugas yang satu dengan tugas yang lain.
2. Kebaikan dan Hambatan Koordinasi yang Efektif
Kebaikan :
a. Beban tiap bagian tidak terlalu berat, karena adanya keseimbangan antar bagian.
b. Tiap
bagian akan memperoleh infor-masi yang jelas dalam partisipasi
pencapaian tujuan dan tahu peranan-nya masing-masing sehingga dapat
memberikan saran dan komentar ter-hadap kemungkinan ketidak serasian
antar bagian.
c. Skedul kerja saling terkait sehingga menjamin penyelesaian pekerjaan tepat pada waktunya.
Kelemahan :
a. Perbedaan tiap bagian dalam orientasi pencapaian tujuan.
b. Perbedaan dalam orientasi waktu
c. Perbedaan orientasi antar pribadi
d. Perbedaan dalam formalitas struktur
3. Pendekatan Untuk Mencapai Koordinasi yang Efektif
1. Menggunakan pendekatan teknik-teknik dasar manajemen yang berupa hirarki manajerial, rencana dan tujuan sebagai dasar bertindak.
2. Meningkatkan
koordinasi potensial bila tiap bagian saling tergantung satu dengan
lainnya serta lebih luas dalam ukuran dan fungsi. Koordinasi ini dapat
ditingkatkan dengan melalui dua cara, yaitu :
1) Sistem
informasi vertikal, penyaluran data-data melalui tingkatan-tingkatan
organisasi. Komunikasi ini bisa di dalam atau di luar lantai perintah.
2) Hubungan
lateral (horizontal), dengan membiarkan informasi dipertukarkan dan
keputusan dibuat pada tingkat dimana informasi diperlukan. Ada beberapa
hubungan lateral :
· Hubungan langsung
· Hubungan Kelompok langsung
· Hubungan silang
2.9 Rentang Manajemen (Span of Control)
Prinsip
rentang manajemen berkaitan dengan jumlah bawahan yang dapat
dikendalikan secara efektif oleh seorang manajer. Pengertian rentang
manajemen dapat bermacam-macam ada yang mengatakan span of control, span
of authority, span of attention atau span of supervition.
Berapa
sebenarnya bawahan seorang manajer agar manajer dapat melaksanakan
tugasnya dengan efektif dan efisien. Disini belum ada ketentuan yang
pasti berapa seharusnya bawahan yang ada dalam tanggung jawabnya.
Bawahan yang terlalu banyak kurang baik, demikian pula jumlah bawahan
yang terlalu sedikit juga kurang baik. Ada dua alasan mengapa penentuan
rentang yang baik dan tepat. Pertama rentang manejemen mempengaruhi
penggunaan efisiensi dari manajer dan pelaksanaan kerja efektif dan
bawahan mereka. Kedua, adanya hubungan antara rentang manajemen dengan
struktur organisasi, dimana semakin sempit tentang manajemen struktur
organisasi akan berbentuk “tall” sedang rentang manajemen yang melebar
akan membentuk struktur organisasi “flat” yang berarti tingkatan
manajemen semakin sedikit.
2.10 Wewenang ( Authority )
Wewenang
merupakan syaraf yang berfungsi sebagai penggerak dari pada
kegiatan-kegiatan. Wewenang yang bersifat informal, untuk mendapatkan
kerjasama yang baik dengan bawahan. Disamping itu wewenang juga
tergantung pada kemampuan ilmu pengetahuan, pengalaman dan kepemimpinan.
Wewenang berfungsi untuk menjalankan kegiatan-kegiatan yang ada dalam
organisasi.
Wewenang
dapat diartikan sebagai hak untuk memerintah orang lain untuk melalukan
atau tidak melakukan sesuatu agar tujuan dapat tercapai T. Hani Handoko
membagi wewenang dalam dua sumber, yaitu teori formal ( pandangan
klasik ) dan teori penerimaan. Wewenang formal merupakan wewenang
pemberian atau pelimpahan dari orang lain. Wewenang ini berasal dari
tingkat masyarakat yang sangat tinggi dan secara hukum diturunkan dari
tingkat ke tingkat. Berdasarkan teori penerimaan ( acceptance theory of
authority ) wewenang timbul hanya bila hal diterima oleh kelompok atau
individu kepada siapa wewenang tersebut dijalankan dan ini tidak
tergantung pada penerima ( reciver ).
Chester Bamard mengatakan bahwa seseorang bersedia menerima komunikasi yang bersifat kewenangan bila memenuhi :
1. Memahami kominikasi tersebut
2. Tidak menyimpang dari tujuan organisasi
3. Tidak bertentangan dengan kepentingan pribadi
4. Mampu secara mental dan phisik untuk mengikutinya.
Agar wewenang yang dimiliki oleh seseorang dapat di taati oleh bawahan maka diperlukan adannya.
1. Kekuasaan ( power )
yaitu
kemampuan untuk melakukan hak tersebut, dengan cara mempengaruhi
individu, kelompok, keputusan. Menurut jenisnya kekuasaan dibagi menjadi
dua yaitu :
a. Kekuasaan
posisi ( position power ) yang didapat dari wewenang formal, besarnya
ini tergantung pada besarnya pendelegasian orang yang menduduki posisi
tersebut.
b. Kekuasaan
pribadi ( personal power ) berasal dari para pengikut dan didasarkan
pada seberapa besar para pengikut mengagumi, respek dan merasa terikat
pada pimpinan.
Menurut sumbernya wewenang dibagi menjadi :
1. Kekuasaan
balas jasa ( reward power ) berupa uang, suaka, perkembangan karier dan
sebagainya yang diberikan untuk melaksanakan perintah atau persyaratan
lainnya.
2. Kekuasaan
paksaan ( Coercive power ) berasal dari apa yang dirasakan oleh
seseorang bahwa hukuman ( dipecat, ditegur, dan sebagainya ) akan
diterima bila tidak melakukan perintah,
3. Kekuasaan
sah ( legitimate power ) Berkembang dari nilai-nilai intern karena
seseorang tersebut telah diangkat sebagai pemimpinnya.
4. Kekuasaan
pengendalian informasi ( control of information power ) berasal dari
pengetahuan yang tidak dipercaya orang lain, ini dilakukan dengan
pemberian atau penahanan informasi yang dibutuhkan.
5. Kekuasaan panutan ( referent power ) didasarkan atas identifikasi orang dengan pimpinan dan menjadikannya sebagai panutan.
6. Kekuasaan ahli ( expert power ) yaitu keahlian atau ilmu pengetahuan seseorang dalam bidangnya.
2. Tanggung jawab dan akuntabilitas tanggung jawab ( responsibility)
yaitu
kewajiban untuk melakukan sesuatu yang timbul bila seorang bawahan
menerima wewenang dari atasannya. Akuntability yaitu permintaan
pertanggung jawaban atas pemenuhan tanggung jawab yang dilimpahkan
kepadanya. Yang penting untuk diperhatikan bahwa wewenang yang diberikan
harus sama dengan besarnya tanggung jawab yang akan diberikan dan
diberikan kebebasan dalam menentukan keputusan-keputusan yang akan
diambil.
3. Pengaruh ( influence )
yaitu
transaksi dimana seseorang dibujuk oleh orang lain untuk melaksanakan
suatu kegiatan sesuai dengan harapan orang yang mempengaruhi. Pengaruh
dapat timbul karena status jabatan, kekuasaan dan menghukum, pemilikan
informasi lengkap juga penguasaan saluran komunikasi yang lebih baik.
2.11 Lini Dan Staf
Staf
tugasnya memberi layanan dan nasehat kepada manajer dalam pelaksanaan
suatu kegiatan. Staf di dalam melaksanakan fungsinya tidak secara
langsung terlibat dalam kegiatan utama perusahaan atau organisasi.
Tugas
yang dilakukan oleh ini merupakan tugas-tugas pokok dari suatu
organisasi atau perusahaan. Dalam pengetatan yang harus dibuat oleh
organisasi dalam saat yang kritis ditentukan oleh pilihan terhadap
departemen lini atau staff ini tergantung dari situasi yang dihadapi.
Kualifikasi
yang harus dipenuhi oleh orang yang duduk sebagai taf yaitu dengan
menganalisa melalui metode kuisioner, metode observasi, metode wawancara
atau dengan menggabungkan ketiganya.
Baishline mengajukan enam pokok kualifikasi yang harus dipengaruhi oleh seorang staf yaitu :
1. Pengetahuan yang luas tempat diamana dia bekerja
2. Punya sifat kesetiaan tenaga yang besar, kesehatan yang baik, inisiatif, pertimbangan yang baik dan kepandaian yang ramah.
3. Punya semangat kerja sama yang ramah
4. Kestabilan emosi dan tingkat laku yang sopan.
5. Kesederhanaan
6. Kemauan baik dan optimis
Kualifikasi
utama yaitu memiliki keahlian pada bidangnya dan punya loyalitas yang
tinggi. Konsekkuensi organisasi yang menggunakan staf yaitu menambah
biaya administrasi struktur orgasisasi menjadi komplek dan kekuasaan,
tanggung jawab serta akuntabilitas.
v Wewenang lini ( Lini Authority )
Yaitu
atasan langsung memberi wewenang kepada bawahannya, wujudnya dalam
wewenang perintah dan tercermin sebagai rantai perintah yang diturunkan
ke bawahan melalui tingkatan organisasi.
v Wewenang Staf ( Staff authority )
Yaitu hak para staf atau spesialis untuk menyarankan, memberi rekomendasi konsultasi pada personalia lini.
Hal yang perlu diperintahkan dalam mendelegasikan suatu kegiatan kepada orang yang ditunjuk yaitu:
1. Menetapkan dan memberikan tujuan serta kegiatan yang akan dilakukan
2. Melimpahkan sebagian wewenangnya kepada orang yang di tunjuk
3. Orang yang ditunjuk mempunyai kewajiban dan tanggung jawab yang harus dilaksanakan agar tercapainya tujuan.
4. Menerima hasil pertanggung jawaban bawahan atas kegiatan yang dilimpahkan.
2.12 Sentralisasi Dan Desentralisasi
Sentralisasi
berarti ada pemutusan dalam pendelegasian wewenang pada tingkat atas,
sedangkan desentralisasi berhubungan dengan sampai dimana manajer
melimpahkan wewenangnya kepada bawahan, apakah hanya sampai kepala
bagian, kepala devisi atau kepala cabang dan lain sebagainya.
Ternyata dengan desentralisasi tugas dan wewenang semua kegiatan dimonitor secara cepat dan tepat.
Ada faktor yang mempengaruhi derajat desentralisasi yaitu :
1. Filsafat manajemen
2. Ukuran dan tingkat pertumbuhan organisasi
3. Startegi dan lingkungan organisasi
4. Penyebaran geografis organisasi
5. Tersedianya peralatan pengawasan yang efektif
6. Keanekaragaman produk dan jasa
7. Karakteristik organisasi lainnya.
8. Kualitas manajer
2.13 Penyusunan Personalia ( Staffing )
Proses Penyusunan Personalia
Fungsi
ini dilaksanakan dalam dua tipe lingkungan, yaitu lingkungan eksternal
yaitu semua faktor diluar organisasi yang secara langsung dan tidak
langsung mempengaruhi organisasi dan lingkungan internal yaitu semua
faktor di dalam organisasi.
Proses penyusunan personalia terdiri atas :
1. Perencanaan sumber daya manusia
2. Penarikan tenaga kerja
3. Penyeleksian tenaga kerja
4. Pengenalan dan orientasi organisasi
5. Latihan dan pengembangan karyawan
6. Penilaian pelaksanaan kerja karyawan
7. Pemberian balas jasa dan penghargaan
8. Perencanaan dan pengembangan karier
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian sebelumnya, pada bab ini penulis mengemukakan beberapa kesimpulan :
1. Organisasi
adalah alat dan wadah atau tempat manager, karyawan atau sekelompok
orang melakukan kegiatan-kegiatannya untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.
2. Pengorganisasian
adalah proses kegiatan penyusunan anggota dalam bentuk struktur
organisasi sesuai dengan tujuan-tujuan, sumber-sumber, dan
lingkungannya.
3. Struktur Organisasi
adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian serta posisi yang
ada pada suatu organisasi atau perusahaan dalam menjalankan kegiatan
operasional untuk mencapai tujuan.
4. Bentuk-bentuk
organisasi bisa dibedakan atas : Organisasi baris,Organisasi baris dan
staf, Organisasi fungsional, dan Organisasi panitia.
5. Ada
beberapa macam Organisasi, yang antara lain adalah :Democratic
Decentralize (DD), Controlled Decentralize(CD), dan Controlled
Centralized (CC)
Baca Juga Artikel Menarik Lainnya :
manajemen
makalah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar